Thursday, July 15, 2010

Avenged Sevenfold - Seize the Day Music Video

Meningkatkan Kreativitas Anak


Meningkatkan kreativitas anak bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Tulisan ini hanyalah unek2 saya tentang kreativitas anak. Saya sendiri bukanlah pakar pendidikan anak jadi tidak tepat kalo memberi nasehat tentang bagaimana mendidik anak menjadi kreatif.

Melihat pola pendidikan usia dini di Indonesia sekarang cenderung mengkhawatirkan. Anak pada usia 4 tahun atau saat masuk TK sudah dibebani dengan belajar angka dan huruf. Yang lebih parah lagi targetnya lulus TK harus sudah bisa membaca karena untuk dapat masuk ke sekolah dasar “favorit” haruslah bisa membaca dan menulis. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang dilakukan pada pendidikan usia dini di negara-negara maju. Anak usia dini di sekolah belum diajari membaca dan menulis.

Menanggapi hal ini, tidakkah sebaiknya pada usia dini anak-anak diajak bermain dengan berbagai permainan yang merangsang kreativitas? Banyak sekali permainan yang mengajarkan kebersamaan, kepedulian anak terhadap temannya, kepekaan anak terhadap lingkungan. Pada usia 4-6 tahun rasanya terlalu berat bagi anak dituntut untuk mampu membaca dan menghitung. Saya mengamati anak saya yang berusia 4 tahun sangat malas dan tidak mau untuk belajar membaca dan menulis. Akan tetapi apa boleh buat karena ada pekerjaan rumah dari TK dengan ogah-ogahan anak saya terpaksa menulis.

Dia menulis angka sambil bermain sesuka hatinya. Kata mamanya dia tidak mau menulis dengan berbagai macam alasan. Suatu saat dia ogah menulis karena sedang membuat mobil mobilan dan kapal selam yang katanya buat hadiah kejutan kalau papa pulang. “Ave gak mau belajar, ave lagi sibuk membuat kapal selam, hadiah kejutan buat papa” begitu celotehnya dari suara telepon di benua seberang. Kapal selam yang dimaksud itu dibuat dari kardus dan dilem menggunakan lakban mengikuti imajinasi dia. Terkadang saat menyiapkan hadiah kejutan buat papanya, anak saya menelpon menanyakan bagaimana cara membuat rangka mobil, lampu signnya dibuat pake apa dan berbagai macam pertanyaan lainnya. Namanya juga anak kecil, menyiapkan kejutan tapi tanya pada yang mau dikasih kejutan :) .

Terkadang hal ini membuat saya berpikir, layakkah kita merampas kebahagian anak mengembangkan imajinasinya demi keegoisan para pengelola pendidikan yang mengharuskan masuk sekolah dasar harus bisa membaca? Tidak tega rasanya saat anak saya sedang membongkar mainannya dan lagi mikirin bagaimana masang mesin mobil-mobilan harus duduk sambil dipegangin tangannya agar mau menulis angka-angka pekerjaan rumah. Padahal dia sedang membuat mobil-mobilan dengan penggerak motor dc dan sedang memikirkan bagaimana remote control bisa mengendalikan mobil-mobilan tersebut :) .

Kita sebagai orang tua seharusnya menyediakan fasilitas dan mendampingi anak mengembangkan kreativitasnya sambil bermain. Di Jerman untuk menumbuhkan kreativitas anak-anak sembari bermain, dibangun arena bermain (spielplatz) di setiap kompleks perumahan. Tiap arena bermain mempunyai keunikan sendiri-sendiri, tidak seperti di tempat kita yang isinya sudah bisa ditebak yaitu ayunan, jungkat-jungkit dan prosotan. Di sini dibangun arena bermain yang memperagakan bagaimana memompa air dengan kincir, dilengkapi dengan saluran-saluran yang ada pintu buka tutupnya seperti aliran irigrasi pada sistem pertanian. Ada juga permainan memperagakan mengambil pasir dan meletakkan di tempat lain. Permainan untuk menumbuhkan keberanian anak seperti memanjat di tali dengan tali yang dibuat seperti sarang laba-laba sampai atas juga ada. Semuanya dirancang dengan tetap memperhatikan keselamatan si anak.

Untuk menumbuhkan kreatifitas anak juga bisa dengan bermain game online. Akan tetapi hati2 kalau anak sudah mulai ketagihan dengan satu game kesayangan. Ini bisa dihindari dengan menawarkan game lainnya. Kebetulan anak saya memang sangat menyukai hal yang baru, jadi saat suatu game sudah dia kuasai maka dia tidak akan mau lagi memainkannya. Game ini bermacam macam jenisnya, ada game mengatur lalu lintas pada sebuah kota yang banyak jalurnya dengan on-off trafik light di setiap perempatan. game ini akan mengajari anak mengatur jalannya mobil supaya tidak menumpuk dan tetap memperhatikan sisi-sisi lainnya. Ada juga game mendorong sebuah gerobak dan meluncur di daerah perbukitan yang melatih si anak untuk mengendalikan posisi jatuhnya gerobak supaya tidak rusak. Yang terpenting saat bermain game, orang tua menemani supaya anak tidak kecanduan ngegame. Jangan sampai hanya bermain game yang hanya satu saja, contohnya game bermain bola yang cenderung menyebabkan anak kecanduan main karena pengen menang. Minimal seminggu sekali ganti game. Saat di jerman, anak saya sehari bisa 3 kali ganti game karena bosan.

Memancing kreativitas anak juga bisa dilakukan dengan menjawab pertanyaan dan keingin-tahuan anak dengan tuntas. Kita bisa mencari referensi di internet dan menjelaskan tentang apa yang ingin diketahui anak. Anak saya pernah bertanya mulai dari cara pembuatan kereta, mesin kereta seperti apa, sampai bagaimana kereta berhenti di setiap stasiun dan bagaimana pengaturannya. Untuk menjawabnya karena memang saya bukan pakar kereta api, kami sama-sama mencari di google. Karena anak saya yang masih berumur 4 tahun maka kami mencari gambar pabrik kereta, gambar-gambar pembuatan kereta, gambar mesin kereta dan tidak lupa yang paling menarik bagi dia adalah video miniatur pengaturan kereta api pada sebuah kota.

Permainan seperti puzzle, lego dan aneka mainan kreatif lainnya dapat juga menjadi sarana belajar yang asyik. Dan tidak lupa tentunya bermain dengan alam sekitar yang memang sangat menyenangkan. Jadi menurut saya yang awam tentang pendidikan anak, sebaiknya masa kecil sebelum usia sekolah dasar diisi dengan banyak bermain sesuai imajinasi anak-anak.

Sumber: http://dhidik.wordpress.com/2009/10/12/meningkatkan-kreativitas-anak/

Wednesday, May 12, 2010

ALL ABOUT ARIE's PLACE

Ini adalah blog berisi tulisan, catatan, gambar, games, yang aku buat sebagai bentuk interaksiku dengan teman-teman.  Silahkan mengirim komen untuk blog ini.